Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



bungur dan edelweis

Kalau dunia gelap di sekitarmu,
nyalakan hasratmu di medan raya,
sampai matahari sendiri malu
melihat cahayamu.

pada kilau bebatuan tumbuh berpagut embun, serupa zamrud retak runtuh berserak, nyalamu merah terbelah oleh bayangmu sendiri.

Di tengah lapangan hijau-kemilau
biarlah berkembang bunga ungu
di puncak pohon bungur dengan meriah
alamat mahkota jiwamu
yang hidup dari musim ke musim.

serupa kelana tak butuh pelana untuk taklukan buana, cukup sayap dan udara membawamu ke relung mata angin, membebaskanmu dari labirin tak bertepi, membawamu pada ketinggian alam raya, dan menukikanmu pada mandala.

Antara Bengawan Solo dan Sungai Berantas
hanyalah sepungkah tanah
yang terlalu sempit untuk melangkah,
di mana gairahmu tiada terbatas
.

karena arah membuat dunia berbatas, terbangmu setinggi-tingginya, tukikmu sedalam-dalamnya, pekikmu sempurnanya daya indera, membuka semua ruang waktu tak berbatas.

Antara ujung bumi dan ujung lainnya
matahari masih masih memekik Sahara
dan salju membeku puncak gunung Alp;

tak kelana tiada rindu rumah pujaan.

barangkali juga ada bunga edelweis
menanti kedatangan anak manusia
untuk beristirahat bersama.


serupa waktu beranak waktu, ruang beranak bisu. pulangmu beranak haru biru.

jikalau ini sudah terjadi,
akan lenyaplah segala gelap,
sebab engkau sendiri menjadi matahari
di antara kesuryaan dan bintang-gemintang
di cakrawala alam-semesta


*puisi asli "bungur dan edelweis" karya trisno sumardjo. saya numpang coret-coretan,mohon jangan dimarahi :)

posted by wonka @ 2:34 PM, ,




kemarin

kembang sungsang cahya kunang
kadia soca lintang gilang gumilang




serupa matari, terangmu akhiri gerhana.

posted by wonka @ 12:21 PM, ,