Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



tentang uang

bila kita membuka beberapa buku teks ekonomi, setidaknya kita akan menemukan 3 fungsi utama uang; sebagai satuan (unit) alat hitung (account),sebagai alat tukar, dan sebagai kumpulan (store) nilai. kedua fungsi pertama cukup bisa dimengerti dengan baik. namun fungsi ketiga, yaitu uang sebagai kumpulan nilai (store of value), masih menyisakan keraguan. dalam penafsiran klasik, uang adalah sarana mencapai sasaran, bukan sasaran itu sendiri; uang mewakili nilai tukar, bukan nilai yang intrinsik pada dirinya sendiri. maksudnya, uang tergantung pada nilai barang dan jasa yang dapat dipertukarkan dengannya. tetapi apa nilai intrinsik yang dianggap diberikan oleh kegiatan ekonomi? para ahli ekonomi abad ke-19 memakai istilah “kegunaan” (utility), tetapi konsep ini tidak tahan terhadap pengujian kritis. akhirnya para ahli ekonomi itu memutuskan bahwa mereka tidak perlu menyelesaikan persoalan ini; mereka menerima nilai-nilai agen ekonomi sebagai kenyataan yang sudah given. pilihan-pilihan mereka, apa pun itu, dapat diekspresikan dalam bentuk kurva-kurva yang biasa (indifference curves) dan kurva-kurva ini dapat digunakan untuk menentukan harga.
masalahnya adalah, bahwa dalam dunia nyata nilai-nilai tidak given. dalam ekonomi pasar orang bebas memilih, tetapi ini tidak berarti mereka selalu tahu apa yang mereka inginkan. dalam kondisi-kondisi yang cepat berubah, ketika tradisi kehilangan pengaruhnya dan orang diserbu oleh berbagai sugesti dari segala penjuru, nilai tukar mungkin sekali menggantikan nilai intrinsik. uang mempunyai atribut-atribut tertentu yang tidak dimiliki oleh nilai-nilai intrinsik: ia mempunyai angka sebutan (denominator) yang dapat dikuantifikasi dan hampir secara seragam dihargai oleh orang lain. ini merupakan atribut yang mengkualifikasi uang sebagai alat tukar— tetapi tidak harus sebagai tujuan akhir. sebagian terbesar keuntungan yang terkait dengan uang terhimpun dari pembelanjaannya; dalam hal ini uang berlaku sebagai sarana mencapai tujuan. tetapi uang juga dapat berlaku sebagai wadah kumpulan nilai (store of the value). sampai batas tertentu bahwa orang menginginkan uang dan bersedia melakukan nyaris apa saja untuk bisa mendapatkannya. uang adalah kekuasaan, dan kekuasaan dapat menjadi tujuan itu sendiri. mereka yang sukses mungkin tidak tahu apa yang harus mereka lakukan dengan uang, tetapi sedikitnya mereka dapat meyakini bahwa orang lain iri pada keberhasilannya dan kekayaan memberi mereka suatu rasa kekuasaan. hal ini cukup bagi mereka untuk berjalan terus tanpa batas, bahkan ketika tidak mempunyai motivasi yang lain. nah, lho!

pertanyaan isengnya, jika uang hanya sarana mencapai tujuan akhir. mengapa banyak orang berdarah-darah saling mumbunuh hanya demi sarana, bukan demi tujuan akhir. apa tujuan akhirnya memang hanya demi mencapai sarana, setelah itu mereka kebingungan entah mau apa. alhasil uang menjadi tidak berfungsi, ini lah salah satu awal mula penyakit kelebihan likuiditas di dunia perbankan kita. duit banyak, tetapi nggak ada efek positifnya pada sektor riil. pengangguran bertambah, orang miskin nyaris mati tanpa sarapan pagi.

*buat seorang teman yang lagi mbikin tesis tentang filosofi uang (halah, duit kok pake filosofi segala).mudah-mudah bermanfaat, atau mbikin kamu tambah kebingungan seperti biasanya.

*inspired by george soros on : open society, reforming global capitalism. atau kalo sempet baca deh: money, time and rationality in max weber.

posted by wonka @ 8:25 AM,

3 Comments:

At Rabu, April 04, 2007 5:12:00 PM, Blogger Alex Ramses said...

Udah saya link,, maaf baru sempet otak atik blog. salam.

 
At Kamis, April 05, 2007 9:54:00 AM, Blogger Rich said...

Apapun artinya uang yang pasti saya suka uang hehe... lam kenal, saya link yaaa

 
At Kamis, April 05, 2007 8:56:00 PM, Blogger NiLA Obsidian said...

uang perempuan apa uang laki nih? hehe

 

Posting Komentar

<< Home