Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



pengemis

seorang lelaki datang ke kantor. mobilnya bagus. tampangnya bagus. map di tangannya pun tercetak bagus. proposal yang dibawanya pun bertutur kata bagus.
demi demokrasi katanya. demi pengentasan rakyat miskin katanya. demi para pahlawan pembela negeri katanya. demi ini. demi itu. sampai berbusa mulutnya. kepala pening mendengarnya.

kesimpulannya. demokrasi itu mahal. harus didukung. perlu dana. ia meminta. jika tak memberi, saya pengkhianat demokrasi katanya. bukan patriot pembela negeri katanya.

huh! negeri siapa?

lelaki bagus itu memaksa. jika tak diberi. saya akan dilaporkan ke ketua ormasnya.

siapa takut? kata saya.

kamu harus takut! katanya. si ketua orang berkuasa. makanya harus diberi. hah!

jika sudah berjas rapi, lulusan universitas, rambut klimis, sepatu mengkilap, tetapi masih meminta-minta. apa lantas bukan pengemis namanya?

saya tak memberi, ia pergi dengan memaki. tak tau diri.

minggu depan saya akan bertemu ketuanya, ormas paling taik kucing di negeri ini.

posted by wonka @ 2:33 PM,

2 Comments:

At Selasa, April 03, 2007 3:18:00 AM, Blogger Mamah Ani said...

bageueueues...nggak mau nyumbang yang model beginian......mau dilaporin ? siapa takut .... emangnye siape elo...masih baaaanyak yang kelaperan , nggak bisa sekolah, nggak punya modal kerja, diseputar kita...fokus kesitu aja dulu bukan ?

 
At Kamis, April 05, 2007 8:50:00 PM, Blogger NiLA Obsidian said...

sipppppp....ternyata pengemis jaman sekarang pake dasi dan bermobil mewah ya?

 

Posting Komentar

<< Home