Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



setum masuk kampung

ini masih cerita kampung saya yang pra sejarah itu.
ini cerita tahun 88.

baru 6 bulan kami merasakan malam terang berlistrik (bayangkan, dulu saya belajar di malam hari pake lampu tempel. karena asapnya yang hitam pekat itu, jadilah korong besar yang hideung. ngadagleg di bulu hidung), akhirnya aspal masuk ke kampung saya. menyedihkan, pohon-pohon johar yang berusia lebih tua dari aki-aki yang paling tua sekalipun, habis ditebang. katanya biar aspalnya nggak rusak kena air hujan yang menetes dari daun johar (hah! logikanya dimana coba?). pepohonan yang membuat jalan ronda teduh itu habis ditebang (desas desusnya, kayunya dijual oleh kepala desa). jalanan sejuk itu, sekarang panas sekali di siang hari.

ada mesin aneh yang masuk ke kampung saya, namanya stoom (gimana sih nulisnya yang bener?). orang-orang kampung menyebutnya setum. kendaraan beroda baja untuk mengeraskan jalan, roda itu diisi air untuk menambah bobotnya.

operatornya bernama mas bejo, dari kulonprogo. ia ramah sekali. karena anehnya, setiap sore seperti piknik saja orang-orang kampung saya mengerumuni setum itu. seperti liat mahluk luar angkasa. segeralah mas bejo menjadi semacam selebriti di kampung saya. ia kerap diundang makan, atau bertandang ke rumah-rumah sambil didaulat pengalamannya mengaspal jalan (hehe, apa menariknya coba!).

setum ini lekas jadi kendaraan idaman anak-anak yang akan disunat. lebih dari 7 anak minta diarak pake setum setelah disunat. setiap hari minggu, ada saja orang yang rela membayar untuk jalan-jalan naik setum ini. mas bejo tentu saja menerimanya dengan senang hati.

setelah 2 bulan akhirnya jalan di kampung saya sudah selesai diaspal. mas bejo pun ikut meninggalkan kampung, bersama rombongan orang-orang proyek itu.

nah, 10 hari kemudian ternyata mas bejo datang lagi. kali ini tidak dengan setumnya. ia datang bersama keluarganya. rupanya mas bejo ini akan melamar ceu nengsih. anak bi erum tukang surabi. sungguh akhir yang indah...hehehe.

posted by wonka @ 1:24 PM,

2 Comments:

At Senin, Maret 26, 2007 6:57:00 PM, Blogger NiLA Obsidian said...

atuh mang bejo sareng ceu nengsih diarak ngangge setum keliling kampung....heuheuheu

 
At Senin, Maret 26, 2007 10:48:00 PM, Blogger Mamah Ani said...

halah....nggak ada kenang kenangannya ya...berupa fosil kitu ? eta korong hideung nu ngadagleg na bulu irung....sugan teh dijadiin jimat...wuakakakaka...wararaas nya...sok ngadongeng deui ah...

 

Posting Komentar

<< Home