Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



culik pake mobil jip

paling seneng kalo disuruh ngedongeng masa kecil. kehidupan di kampung saya yang indah itu.

jika teman-teman suka liat national geographic atau discovery channel tentang suka terasing, mungkin seperti itu kampung saya 20 tahun yang lalu. jalan tanah tidak beraspal, tidak ada listrik. menjelang sareupna (matahari terbenam) kampung kami sudah sepi. katanya wanci sareupna jurig berkeliaran. banyak jenisnya, ada kelong wewe, jurig kuris, bagong nyegik, onom, tuyul (hey jurig yang lagi diabsen, ngacung dong!).
masuk ke kampung saya harus jalan kaki, belum ada ojeg, apalagi mobil. pernah satu ketika ada truk masuk, nggak bisa mundur saking sempit dan licinnya jalan. untuk kembali ke kota terpaksa menunggu dibuatkan jalan baru, 2 bulan!
setelah kedatangan truk yang malang itu, jalan ronda jadi agak lebar. mulai ada mobil datang. sebagai anak-anak, saya dan teman-teman sangat takut mobil. katanya, mobil-mobil itu datang buat menculik anak-anak. buat diwadalkeun di proyek pembuatan jembatan. katanya biar jembatannya kokoh, harus ngawadalkeun kepala anak-anak buat ditanam di pondasi paku bumi nya. ngeri banget! makanya tiap terdengar ada mobil datang, anak-anak di kampung saya berlari, mencari tempat aman untuk bersembunyi.

satu ketika ayah saya datang dari kota, kebetulan ayah punya mobil jip dan ingin mencoba mudik pake mobil barunya. waktu ayah datang, saya dan beberapa teman sedang ngadu jangkrik di pinggir jalan masuk kampung. mendengar suaranya yang menderu itu, kontan kami lari. meski ayah teriak-teriak memanggil saya, rasa takut sudah terlanjur merasuki. saya dan teman-teman lari, berteriak......"culiikkk...tuluuungg...cuulikkkk..aing tong diwadalkeuunn..."

hehe, kapan-kapan saya sambung lagi cerita-cerita kampung saya.

*kamus :

- jurig = masih ga tau jurig? ini temannya setan genderuwo
- diwadalkeun = ditumbalkan
- aing = saya

posted by wonka @ 12:12 PM,

3 Comments:

At Jumat, Maret 23, 2007 8:45:00 PM, Blogger Alex Ramses said...

Ya rata2 kenangan masa kecil kita mirip kaya gitu lah,,, dari kampung yang gak ada apa2, tapi terasa damai dan indah hidup kita dulu, sampai akhirnya kita meninjak dewasa, meskipun fasilitas hidup semakin modern tapi keindahan masa kanak- kanak takkan terlupakan, bahkan kebahagiaan yang pernah kita rasakan dulu gak akan terulang lagi.

Kitapun jadi sadar, masa paling bahagia di dunia ini ternyata adalah masa ketika masih kecil dan polos itu,,,,, jadi sedih ingat masa2 kecil. Oh ya,, soal tuker link, ok, sip.

 
At Jumat, Maret 23, 2007 9:03:00 PM, Anonymous Anonim said...

aduh, saumur2 pengen py kenangan di desa..indah.Jadinya udah setuwir gini, hobi jalan2 di pematang sawah, makan nasi tutug di galengan/saung, nguseup.. endahnya... syorga...

 
At Sabtu, Maret 24, 2007 2:19:00 PM, Blogger NiLA Obsidian said...

hahahaha......
jurig??????
udah lama pisan ga denger kata2 itu ya?hahaha
duh udah ga punya kampung halaman kyk gitu.....

 

Posting Komentar

<< Home