Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



perdagangan manusia

pada hari-hari terakhir hidupnya, ayah berulangkali mewasiatkan itu. beliau selalu gundah mendengar perdagangan manusia (trafficking, istilah populernya) di salah satu daerah tempat usahanya. orang tua menjual anak gadisnya, anak perawan yang dijual keperawanannya, sudah terlampau sering terdengar. "aku ingin peninggalanku dimanfaatkan untuk memutus mata rantai perdagangan manusia", demikian wasiat ayah yang selalu terngiang di telinga saya.

dengan segala keterbatasan kami, tentu saja tak akan mampu membuat semua pelacur bertobat, lantas beraktivitas normal seperti orang kebanyakan. terlalu rumit masalahnya, seperti benang kusut sejarah yang tak berujung. selain butuh energi yang besar, tentu saja perlu biaya yang luar biasa besar untuk melakukannya.

kami hanya ingin memutus mata rantai sejarah itu. membuat anak-anak yang tak berdosa tidak mengulang sejarah kelam ibunya. membuat harga diri mereka sebagai manusia kembali utuh.
pendidikan yang layak, kesempatan beraktivitas ekonomi normal, dan karena ayah sangat peduli pada agama, kami ingin membekali mereka pengetahuan agama yang cukup. setidaknya, kelak mereka punya rem yang cukup kuat untuk tidak mengulang sejarah kelam orang tuanya.

mungkin ini utopia, tetapi kami tidak bermimpi menghapuskan sejarah pelacuran di bumi ini. kami hanya mulai dari satu, lantas dua, hingga kini belasan anak-anak pelacur menikmati pendidikan yang layak, dan perlahan harga dirinya kembali.

ah, ayah terlampau cepat pergi. jika ia masih ada, tentu saja senang melihat anak-anak itu menjalani sejarah yang lain dari ibunya. jalan yang terang, anak-anak manusia yang ceria. setiap selesai solat, mereka berkirim do'a buat ayah. ayahku, ayah kami.

bukan, bukan saya ingin memamerkan apa yang kami jalani. di sekitar anda, perdagangan manusia sangat mungkin terjadi. kadang kita tak terlalu peduli....

posted by wonka @ 10:13 AM,

3 Comments:

At Kamis, Maret 08, 2007 11:30:00 AM, Anonymous Anonim said...

beruntung seorang ayah,yang selalu dikirimi do'a2 dari anak2nya.
kemana aja bang? denger2 dah balik nih

 
At Kamis, Maret 08, 2007 4:17:00 PM, Blogger NiLA Obsidian said...

tanggung jawab yg di implementasikan melalui doa yg ikhlas rasanya lebih afdol ya...dari pada nyata tapi riya

 
At Jumat, Maret 09, 2007 7:03:00 AM, Blogger Mamah Ani said...

semoga Allah menghimpun almarhum ayahanda bersama mereka yang dimuliakanNya, amin
dan semoga semua ahli warisnya, kerabatnya, juga yang baca postingan ini, bisa mewujudkan impian almarhum, mulai dari seputar kita, sekarang juga...satu...dua...sepuluh...seribu....seratus ribu....
neng nila...euleueueueueuh....aya kupu kupu malam nya....

 

Posting Komentar

<< Home