Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



pasar spiritualitas

satu ketika teman saya berkata. spiritualitas, apapun bentuknya adalah komoditas paling berharga di dunia. sebagai asset investasi, ia sangat liquid, melebihi investasi properti, bisa diuangkan kapan saja. pernyataan yang sungguh menarik.
di banyak belahan dunia, kita banyak sekali menjumpai iklan, baik terselubung atau terbuka yang menjajakan kedamaian batin. ia bisa bernama sufisme, kaballah, yoga, dan asketisme lain yang banyak rupa jenisnya. pasang naik tanpa pernah kelebihan suplai, permintaan pasar seperti air bah tanpa henti. akibatnya banyak orang kaya raya darinya.
tentu saja tak dapat digugat, demikian kata teman saya, karena bagaimanapun menjual kebaikan masih lebih baik dibanding menjual keburukan. masuk akal, setidaknya akal saya yang mungil dan terbatas daya tampungnya ini.
anda bisa dapat dengan mudah menjumpai misalnya, tarif belajar sholat khusyu' sekian juta rupiah, tarif belajar tasawuf sekian juta rupiah, tarif baiat kelompok tarekat tertentu sekian juta rupiah. jalan menuju Tuhan sudah seperti jalan tol saja, kita harus membayar ketika akan melewatinya.
kenyataan demikian cukup mengganggu akal sehat. segala sesuatu memang ada harganya, tetapi apakah para "guru spiritual" itu harus bertindak seperti tukang karcis di "pertunjukan ketemu Tuhan?", hingga siapa pun yang tak kuat membayar harganya tak layak memakai jalannya.

atau mungkin hanya saya saja yang sok berakal sehat, nyatanya pasar spiritualitas demikian telah menjadi lumrah adanya. astaghfirullah...maafkan dosa saya.

posted by wonka @ 8:10 AM,

1 Comments:

At Jumat, Maret 09, 2007 7:09:00 AM, Blogger Mamah Ani said...

haduuuh...ini teh memang sudah lama mengganggu si mamah sekeluarga besar....koq kayaknya mau ke surga perlu berjuta juta, ketika jadi pembeli, udah bayar, waktu "didalam" dibilang kurang iman, sepertinya mereka merasa ahli surga, dan "pembeli" ahli neraka yang kudu dipermak...hehehehe...di bentak bentakin malah katanya....kudu gagaukan, kudu gogorowokan....ampyuuuun gustiiiii
kalau udah gagaukan,jojongkengan, pepelengkingan, gugulingan, itu baru manusia beriman....halah ....au ah gelap, si mamah aja kurang iman kali...heuheuheu

 

Posting Komentar

<< Home