Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



kuda terakhir

yang kudengar hanya ringkiknya, lalu bunyi ladam mengantam batu. suara jatuh berdebum, tubuh rentanya tumbang pada tanah berdebu. senja temaram saat kematiannya.

itu tubuh basah oleh peluh, tangannya berlumur darah yang tak lagi merah.
kuda tua itu mati, di tangan penjagal yang sama tak bahagianya.


(ladam kuda terakhir milik kami masih tergantung di pintu istal yang kini gudang. sudah 20 tahun istal itu tak berpenghuni, dan tak akan berpenghuni lagi. orang-orang di kampung kami tak lagi memelihara kuda. mereka lebih senang punya mobil atau sepeda motor untuk berkendara. dulu aki memelihara banyak kuda. ketika kecil saya cukup lihai memacunya, sampai kuda terakhir itu dimatikan karena usia).

posted by wonka @ 4:13 AM,

3 Comments:

At Minggu, April 22, 2007 10:17:00 AM, Blogger NiLA Obsidian said...

yaaa Allaaaah......
tapi emang harus gitu kali ya? katanya kuda akan lebih menderita lagi kalo dibiarkan sakit atau tua...

ngabayangkeun masa alit si ujang sigana meni bahagia pisan sareng pun aki.....

 
At Selasa, April 24, 2007 6:48:00 AM, Blogger Rich said...

Kuda mati dimakan usia... kuda tak dipakai lagi dimakan teknologi, orang sekarang lebih senang punya mobil drpd punya kuda ya, tapi gak deh anakku pengen pelihara kuda...

 
At Selasa, April 24, 2007 2:19:00 PM, Anonymous Anonim said...

di sini banyak sekali aneka kuda yang sering saya lihat kalau saya dan suami lagi pit2an, ada kuda balap yang gedenya minta ampun, kuda blondie sampai kuda pony yang bentuknya mini sekali...cute banget.

Makasih ya, dah mampir di blog saya

 

Posting Komentar

<< Home