amarah samira
19 Oktober 2006
leher jenjang yang tengadah
pada langit hitam tanpa bulan tepi kaspia
tanyakan saja pada bahtera yang merapat di dermaga
katamu ketika kutanya kenapa kau selalu ditepi
dalam merah mukamu marah
aku sedang meminum asin darahnya
gelap silapkan warna merah
anyir bangkai sturgeon kelabui indera seolah bangkai armenia
aku sedang menyuci dendam
selalu setiap langit mengkelam
setiap purnama menghilang di baku
*dekade 90an terjadi perang antara azerbaijan dan armenia. ribuan korban tewas. sampai kini ribuan anak yatim piatu korban perang di negara itu. diantaranya sahabat saya, samira. ia tinggal di baku, ibukota azerbaijan tepi laut kaspia. setiap ingat orangtuanya yang meninggal akibat perang. ia berlari ke tepi laut kaspia. meminum airnya yang asin. katanya, rasa asinnya seperti meminum darah tentara armenia yang membunuh orang tuanya. sampai kini, dendamnya pada perang tidak pernah berkurang.
posted by wonka @ 1:16 PM,