Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

senyum itu baik



perempuan yang menulis kelaminnya sendiri

mbakyu, saya sudah baca suratmu.

banyak yang berubah di negeri kita, itu saya sudah tahu. banyak pula perubahan pada dirimu. tentu saja bukan kabar burung yang memberi tahu, tetapi tulisan-tulisanmu di koran dan majalah itu membuatku tahu. mbakyu, kamu sedang gelisah dengan kelaminmu.

karena tulisanmu dipampang di media publik, tentu saja mbakyu, kamu harus sediakan diri menjadi korban dari asumsi-asumsi, dari berbagai persepsi publik yang membeli media yang di dalamnya ada tulisanmu. tulisan tentang kelaminmu.

bahwa pada kelanjutannya, kamu bukan hanya menulisnya, bahkan melayani wawancara banyak wartawan tentang kelaminmu, itu pasti sudah ada dalam hitungan matematismu. maka jangan salahkan siapa-siapa jika banyak orang memandangmu dengan sempit sebagai pertunjukan perkelaminan. bukankah itu salah satu konsekuensinya mbakyu?

bahwa ada beberapa orang yang miskin imajinasi menobatkanmu sebagai sastrawan wangi, itu sudah niscaya. setiap jaman pasti punya penggembiranya sendiri-sendiri. selalu ada orang yang berperan sebagai pemandu sorak. tapi apakah predikat dan sorakan itu targetmu mbakyu?

mbakyu yang baik hati, el shadawi, schimmel, dan armstrong tak perlu menulis kelaminnya sendiri untuk dihormati. boleh jadi kamu ingin menjadi de beauvoir dalam prosamu, apakah hanya itu yang kau cari?

mbakyu, silahkan terus bermain-main dengan kelaminmu, sampai satu ketika orang hanya akan membuatmu identik dengan kelamin. kelamin perempuan yang bisa menulis, yang bisa diwawancara dengan bangga, yang bisa disaksikan anak-anak kecil dengan keheranan, yang akan dipuja orang-orang gelisah yang tidak tahu tujuan hidupnya.

mbakyu, maafkan pengkhayal bodoh ini bila ada salah ucap kata. setiap orang punya cara, setiap orang punya pilihan jalan. namun jangan lantas anggap hina orang yang tidak memilih jalanmu.


*untuk seorang perempuan yang gemar menulis kelaminnya sendiri.

posted by wonka @ 1:46 PM,

3 Comments:

At Sabtu, Oktober 07, 2006 2:16:00 AM, Blogger angin-berbisik said...

Wah...masak sih...dia salah satu penulis favoritku loh...wah aku yo pernah menulis puisi yang ada tulisan kelaminnya..wah iso dikritik aku karo ul hehehe

 
At Sabtu, Oktober 07, 2006 8:13:00 AM, Blogger GrapZ said...

waduh, waduh...waduh...ha ha g tau mau komen apa di tulisan kaya' gini

 
At Minggu, Oktober 08, 2006 3:05:00 AM, Anonymous Anonim said...

Bingung nih,, siapa yo yang di bicarain?? Samankah??hehe,,

 

Posting Komentar

<< Home