do'a minta kedondong
18 September 2006
seorang anak kecil, bersarung dengan kopiah haji yang kegedean. gemetar di depan pintu masuk ruang kelas. mulutnya komat-kamit melafalkan sesuatu. sesekali tangan kanannya mengeplak jidat yang berkeringat. tangan kirinya memegang buku bertuliskan aksara arab, kumpulan do'a-do'a wajib. sebentar lagi giliran dipanggil, padahal belum satu do'a pun dihafalnya. gawat, bisa dapat celaka dari sang ustadz yang terkenal galak.
anak kecil itu saya, 17 tahun lalu. murid bodoh di madrasah kampung sebelah rumah.
do'a pada dasarnya adalah ungkapan keluh kesah kebutuhan manusia pada tuhannya. kebutuhan adalah kerinduan akan sesuatu, yang tidak akan pernah padam hingga mendapatkannya. misalnya, saya butuh sekali makan sore ini. ketika makanan sudah didapat dan perut menjadi kenyang, lalu mau apa lagi? dalam konteks ini, do'a adalah permintaan untuk dipertemukan dengan sesuatu yang dirindukan tersebut.
kembali ke cerita di atas. si anak kecil tadi dipaksa menghafal do'a atau lebih tepatnya daftar permintaan yang seragam. contohnya begini, dalam daftar permintaan yang wajib dihafal itu, tertulis minta terong, minta duren, minta salak dan minta kedondong. ketika berdo'a yang harus hafal di luar kepala tersebut semuanya diminta, termasuk hal-hal yang tidak kita butuhkan. sebut saja kita hanya butuh kedondong, dan benci sekali duren. padahal dalam daftar permintaan tersebut semuanya wajib diminta. apa jadinya jika dikabulkan semuanya? tiba sekarung duren bercampur kedondong datang ke rumah anda, padahal anda sangat benci duren.
ilustrasi yang saya tulis mungkin agak kurang ajar. ini hanya pertanyaan si anak kecil tadi 17 tahun lalu. kenapa saya harus meminta sesuatu yang tidak saya butuhkan?
do'a adalah kerinduan manusia akan sesuatu yang dipanjatkan pada tuhannya. dengan hati jernih, dalam bahasa yang kita mengerti, dan kecintaan yang tulus pada sang khalik. saya rasa tak perlu seperti membaca protokol upacara.
kalo butuhnya kedondong, ya minta kedondong aja. ga perlu minta duren, salak atau semangka.
posted by wonka @ 9:55 AM,
2 Comments:
- At Senin, September 18, 2006 12:18:00 PM, said...
-
ada cerita begini :
ada seorang janda, lama nian ia sudah tidak bersuami. kemudian bosan dengan kesendiriannya akhirnya ia pun berdoa, agar ia memiliki suami yang hidupnya berkecukupan.
akhirnya doa tersebut dikabulkan, namun apa yang didapat...ternyata suaminya tersebut sudah kakek2, anaknya pun ada yang seumuran dia dan memang benar ia punya memiliki harta yang banyak.
nah lho, gimana kalo begitu?
sapa yang mo sama kakek2?
memang benar kalo berdoa tuh, memang harus lengkap dan tidak setengah2, begitu kata orang tua.
waduh komennya serius banget ya... - At Senin, September 18, 2006 12:23:00 PM, wonka said...
-
hehe, untuk masih dikasih kakek2, ngga dikasih sapi...